PLOT: Mortal kombat Alternate Timeline Part 3 (MK11) | Fire God Liu Kang dan Akhir dari Sebuah Era

Hello guys kembali lagi di channel Droomp dan selamat datang di plot Mortal Kombat 11 Berperan sebagai seri penutup Alternate Timeline, Mortal Kombat 11 melanjutkan kisah Mortal Kombat X secara langsung, tepat setelah Raiden berhasil memurnikan Jinsei dan berubah menjadi sosok Dewa Petir yang tidak kenal ampun. Kehadiran entitas Titan menjadi begitu penting pada seri ini, karena justru permasalahan utamanya berasal dari sosok tersebut… Entitas Titan sudah ada sebelum Elder God, menjadikan mereka sebagai makhluk yang berkedudukan di atas Elder God. Nah diantara sekian banyak Titan, hanya satu yang akan mengambil peran penting dalam kisah Mortal Kombat 11, yaitu Kronika

Sang Penjaga Waktu. Sesuai julukannya, “Sang Penjaga Waktu”, Kronika memiliki kuasa penuh untuk memanipulasi berjalannya waktu di dalam universe Mortal Kombat. Ia bisa mengubah masa lalu dan masa kini sampai pada titik dimana kedua masa itu saling bertabrakan. Tujuannya hanya satu, yaitu menciptakan tatanan dunia baru yang seimbang antara Cahaya dan Kegelapan Kronika memiliki rasa benci yang begitu mendalam terhadap Raiden Sang Dewa Petir. Hal ini bisa terjadi karena Raiden sudah merusak rencananya sebanyak dua kali. Armageddon adalah bagian dari rencana Kronika, dimana saat itu Kronika menghendaki agar Armageddon benar – benar terjadi. Pertempuran besar antar 2 kubu akan berakhir

pada kehancuran seluruh alam semesta, memberikannya kesempatan untuk menciptakan era baru sesuai keinginannya. Tapi apa yang terjadi? Raiden menggunakan pecahan amuletnya

untuk mengirimkan pesan “He Must Win” pada dirinya di masa lalu, seketika membentuk timeline kedua atau alternate timeline, tempat ia berhasil mencegah terjadinya Armageddon dengan membuat Shao Kahn mati di tangan para Elder God. Kemudian, saat Kronika hendak mempertahankan keseimbangan dunia pada timeline kedua, Dark Raiden tiba – tiba memenggal kepala Shinnok dan mengancam akan memusnahkan siapapun yang berani macam – macam dengan Earthrealm. Seketika itu juga, dunia kehilangan keseimbangannya, sisi Cahaya cenderung lebih kuat dibandingkan sisi Kegelapan, sekali

lagi menggagalkan usaha Kronika dalam menciptakan dunia yang seimbang. Marah melihat dunia yang tidak seimbang, Kronikapun memutuskan untuk mencampuri urusan dunia. Ia akan melakukan segala cara, termasuk memanipulasi waktu, untuk melenyapkan timeline ini dan menciptakan era baru versinya sendiri… Dalam usahanya memurnikan Jinsei, Raiden menyerap terlalu banyak pengaruh jahat Shinnok, sehingga tanpa ia sadari, dirinya berubah menjadi sosok Dewa Petir yang sangat kejam, Dark Raiden. Sebagai pelindung Earthrealm, Dark Raiden muak melihat Earthrealm terus menanggung kesengsaraan demi kesengsaraan yang disebabkan oleh alam lain, sehingga mulai hari itu, ia bersumpah akan mencari dan memusnahkan siapapun yang berani mengganggu ketentraman alamnya Dengan

membawa Amulet of Shinnok di dada, Dark Raiden menyiksa Shinnok tanpa henti, menegaskan bahwa Shinnok tidak akan mendapat pengampunan. Saat Shinnok menyombongkan status Elder God yang membuatnya tidak bisa dibunuh, Dark Raiden membuatnya mengalami nasib yang jauh lebih buruk daripada kematian, yaitu dengan memenggal kepala Shinnok… Namun bersamaan dengan Dark Raiden yang meninggalkan ruang Jinsei, Kronika datang menemui Shinnok, mengatakan bahwa ia akan memperbaiki semua ini… Dark Raiden kemudian membawa kepala Shinnok ke Netherrealm untuk diserahkan pada Revenant Liu Kang dan Kitana selaku penguasa baru Netherrealm. Kepala Shinnok akan menjadi pengingat dan lambang kemarahan Dark Raiden, agar mereka tidak berani

macam – macam dengannya… Di dalam markas militer, setelah menyampaikan kabar mengenai Jackson Briggs yang diberhentikan secara hormat karena sudah dianggap tidak mampu untuk bertugas, Sonya Blade mempromosikan putrinya sendiri, Cassie Cage, menjadi seorang komandan, terlebih karena Cassie telah mengalahkan Shinnok. Sesuai tradisi yang berlaku, Cassie harus mengalahkan Sonya Blade dalam sebuah duel sebagai bentuk pembuktian atas kemampuannya. Berhasil melalui tes ini, Cassiepun resmi menjadi seorang komandan. Sonya Blade juga sudah balikan dengan Johnny Cage, menjadikan keluarga Cage sebagai keluarga yang bahagia. Hari itu, Johnny Cage harus pamitan pergi untuk melakukan shooting film terbarunya, tapi di saat yang bersamaan, Dark

Raiden tiba – tiba datang menemui mereka untuk memberitahukan perihal Revenant Liu Kang dan Kitana yang telah menjadi penguasa baru Netherrealm. Yakin Revenant Liu Kang dan Kitana akan mengacau di Earthrealm, Dark Raiden mengusul agar mereka menyerang Netherrealm terlebih dahulu. Dengan begitu, Netherrealm tidak akan memiliki kesempatan untuk menyerang Earthrealm. Bahkan saat Cassie mengatakan bahwa dulu Liu Kang dan Kitana adalah teman mereka, Dark Raiden tampak tidak peduli sama sekali. Sonya setuju dengan ide ini, dan sesuai rencana Dark Raiden, mereka akan menghancurkan kastil Netherrealm yang dibangun tepat di atas kuil Shinnok bernama Bone Temple, tempat kekuatan Shinnok berada. Bila

kastil itu diruntuhkan, maka Bone Temple akan terkubur, seketika memusnahkan kekuatan Shinnok dan membunuh seluruh pasukan Undead Netherrealm. Setibanya di Netherrealm, Dark Raiden maju menghadap pasukan undead yang tidak terhitung jumlahnya dan sengaja membuat distraksi dengan menyerang mereka menggunakan kekuatan Amulet of Shinnok… Distraksi Dark Raiden yang bahkan sukses menarik perhatian Revenant Liu Kang dan Kitana memberikan Cassie dan timnya kesempatan untuk menyusup masuk ke dalam kastil. Turun ke area bawah tanah, terlihatlah kepala Shinnok di bagian altar, dan meski hanya tersisa kepala, Shinnok masih dihormati oleh para Revenant. Cassie memimpin timnya untuk menyerbu siapapun yang ada disana, sedangkan Sonya

Blade turun ke area lebih dalam untuk memasang C4. Beres membersihkan area kuil, Cassie diminta oleh Sonya untuk mempertahankan posisi mereka selama 10 menit, karena pilar – pilar kuil terletak sangat berjauhan. Cassie menggunakan C4 untuk menahan serangan para undead, menyebabkan sebuah guncangan besar, dan lebih sialnya lagi, keberadaan mereka diketahui oleh Revenant Liu Kang dan Kitana, sehingga saat Cassie berusaha mempertahankan posisinya, Revenant Liu Kang tiba – tiba saja datang menyerang, diikuti oleh Revenant Kitana. Cassie berhasil mengalahkan Revenant Kitana, tapi tidak untuk Jacqui Briggs yang tumbang melawan Revenant Liu Kang. Di sisi lain, Sonya Blade yang sudah selesai

memasang C4 langsung memerintahkan prajuritnya untuk naik kembali. Menyadari hal ini, Revenant Liu Kang sengaja menghancurkan jalan naik, seketika menjebak siapapun yang masih berada di bawah, termasuk Sonya Blade… Marah melihat ibunya terjebak di tengah reruntuhan, Cassie segera menaklukkan Revenant Liu Kang, sebelum kemudian ia berusaha membuka jalan untuk Sonya Blade. Sadar ia tidak akan bisa selamat, Sonya memerintahkan Cassie untuk membawa pulang timnya, sedangkan ia akan menyelesaikan tugas terakhirnya. Setelah mengungkapkan perasaan sayangnya pada Cassie dan Johnny Cage, Sonya menekan detonator, memulai hitungan mundur 3 menit… Meski tidak rela meninggalkan sang ibu, Cassie tidak memiliki pilihan lain selain memimpin

timnya keluar dari kastil, terlebih karena para pasukan undead sudah mulai memenuhi tempat itu. Begitu keluar dari kastil, Dark Raiden langsung membawa mereka semua kembali ke Earthrealm Cassie tidak kuasa menahan perasaan sedih kehilangan Sonya Blade, begitu pula dengan Johnny Cage yang baru saja menyambut kepulangannya… Keruntuhan kastil Netherrealm membuat Revenant Liu Kang dan Kitana kehilangan seluruh pasukan mereka, hanya tersisa mereka berdua tanpa adanya perlindungan apapun… paling tidak sebelum Kronika menampakkan diri dan mengembalikan keadaan kastil ke sedia kala… Kronika kemudian memindahkan Revenant Liu Kang dan Kitana ke markasnya, tempat yang digunakan oleh Kronika untuk mengawasi pergerakan timeline menggunakan

jam pasir raksasa bernama Hourglass. Hourglass memungkinkan Kronika untuk menghapus dan memanipulasi waktu dan sejarah yang terjadi di sepanjang timeline, termasuk membuat era baru sesuai keinginannya. Namun Kronika tidak bisa mewujudkan era barunya itu seorang diri, dan untuk itulah, ia menjadikan Revenant Liu Kang dan Kitana sebagai anak buahnya. Revenant Liu Kang dan Kitana tertarik untuk membantu Kronika setelah mereka mendengar bahwa untuk menjaga keseimbangan dalam era baru ciptaannya, Kronika akan memastikan bahwa Raiden tidak pernah ada… Mendapat dukungan penuh dari penguasa Netherrealm, Kronika mulai melakukan manipulasi waktu menggunakan Hourglass, menyebabkan terjadinya badai pasir besar di beberapa alam sekaligus yang

berakhir pada sebuah tabrakan masa. Di dalam Earthrealm, Johnny Cage, Cassie Cage, dan Jacqui Briggs bertemu dengan Johnny, Sonya, dan Jax versi muda, sedangkan Dark Raiden dilenyapkan begitu saja… Di dalam Outworld, saat Kotal Kahn menyaksikan proses eksekusi penagih hutang bernama Kollektor, badai pasir besar mengguncang seisi area, mendatangkan seluruh pejuang Earthrealm dan Outworld di masa lalu yang sedang bertanding dalam turnamen Mortal Kombat Menyatunya masa lalu dengan masa kini membuat semua pejuang yang ada disana kebingungan. Raiden menjelaskan bahwa beberapa saat yang lalu, ia baru saja menyaksikan Kung Lao memenangkan pertarungan melawan Quan Chi dan Shang Tsung, kejadian yang

sudah terjadi beberapa dekade lalu di mata Kotal Kahn. Perhatian Kotal Kahn juga sempat teralihkan oleh Jade yang adalah kekasihnya, namun kemudian semua kebingungan itu berakhir pada kekacauan begitu Shao Kahn mengungkapkan kemarahannya, tidak terima melihat Outworld jatuh ke tangan Kotal Kahn. Kotal Kahn tidak bisa menandingi kekuatan Shao Kahn, membuat para pejuang Earthrealm yang melihatnya memutuskan untuk membantu, terlebih setelah Jade memberitahu bahwa Kotal Kahn adalah pejuang yang mulia. Di tengah kekacauan, Kotal Kahn mengalahkan Baraka dan Skarlet, sebelum kemudian melepas rindu dengan Jade yang sudah lama tidak ia jumpai, mengingat di masa kini, Jade sudah berubah menjadi Revenant.

Melalui percakapan Kotal Kahn dengan Jade, terungkap bahwa alasan Kotal Kahn tidak muncul dalam game Mortal Kombat 9 adalah karena ia dihianati oleh Shao Kahn dengan dijadikan sebagai bahan eksperimen Shang Tsung. Barulah setelah Shao Kahn mati di tangan Raiden dan para Elder God, Kotal Kahn bisa membebaskan dirinya. Erron Black muda datang untuk membunuh Kotal Kahn, tidak memberikan Sang Kaisar pilihan lain selain mempertahankan diri, meski ia tahu bahwa Erron Black masa kini cukup setia padanya. Menaklukkan Erron Black, Kotal Kahn kembali menghadapi Shao Kahn dan kali ini berhasil memenangkan pertarungan. Sayang, saat Kotal Kahn dan para pejuang Earthrealm

sudah mengungguli pertarungan melawan Shao Kahn dan pasukannya, pandangan mereka tiba – tiba saja terganggu oleh serangga – serangga D’Vorah. D’Vorah datang ke tempat itu untuk membuka jalan keluar bagi Shao Kahn beserta semua pasukannya, mengakhiri kekacauan yang terjadi… Saat Raiden mengenalkan diri, Kotal Kahn memberitahukan semua hal yang terjadi di masanya, mengenai Shinnok yang berhasil dikalahkan dan perubahan Raiden menjadi Dark Raiden, sosok Dewa Petir yang menggunakan Amulet of Shinnok sebagai lambang kemarahan. Dark Raiden juga sangat membenci Outworld yang dianggapnya sebagai ancaman Earthrealm. Terkejut mendengar pengakuan Kotal Kahn, Raidenpun meyakinkan Sang Kaisar bahwa ia bukanlah Dark Raiden, dan

juga, karena mereka memiliki pandangan dan musuh yang sama, Raiden menyarankan agar mereka bekerjasama. Kotal Kahn menyetujui kesepakatan ini Hendak mencari tahu fenomena apa yang terjadi pada mereka, Raiden membawa Liu Kang dan Kung Lao pergi ke Earthrealm, meninggalkan Kitana yang memutuskan untuk tetap tinggal di Outworld agar ia bisa membalas dendam perbuatan Shao Kahn pada Edenian… Shao Kahn yang dibawa pergi oleh D’Vorah akhirnya mempelajari soal bagaimana ia mati di tangan Raiden dan para Elder God karena telah melakukan penggabungan alam secara paksa tanpa memenangkan turnamen Mortal Kombat. Kemudian, setelah ia mati, Mileena sempat menggantikan posisinya sebagai Kaisar Outworld,

paling tidak sebelum dibunuh oleh D’Vorah dan diambil alih oleh Kotal Kahn. Shao Kahn yang menganggap Mileena sebagai anaknya sendiri seketika menjadi sangat marah mendengar D’Vorah membunuh Mileena, namun belum sempat menyerang D’Vorah, Kronika datang menghentikannya, mengatakan bahwa ia memerlukan D’Vorah dan Shao Kahn untuk menciptakan era barunya. Shao Kahn terkejut melihat Kronika, sadar bahwa legenda kuno mengenai Sang Penjaga Waktu yang ia dengar rupanya benar – benar ada. Kronika merekruit Shao Kahn menjadi anak buahnya, berjanji bahwa dalam era baru yang ia ciptakan, Shao Kahn akan memimpin sebuah kerajaan megah tanpa adanya gangguan dari Raiden. Teknik inilah yang selalu

dilakukan oleh Kronika untuk memastikan keberhasilan rencananya, yaitu dengan merekruit para pejuang dan menjanjikan hal – hal yang mereka inginkan di dalam era barunya. Keadaan di markas militer sedang dipenuhi dengan kebingungan, Johnny bertemu Johnny, yang satu sudah tua dan berkeriput, sedangkan yang satu masih muda dan tahan lama- maksudnya narsis. Sonya muda tidak percaya ia menikahi Johnny Cage dan memiliki anak bernama Cassie Cage, begitu juga dengan Jax yang melihat anaknya, Jacqui Briggs. Raiden yang sudah tiba di Earthrealm dan mendengar penjelasan langsung mengenai Dark Raiden dari Cassie Cage memutuskan untuk menemui Elder God, meminta Liu Kang dan Kung

Lao untuk membantu Cassie dan timnya. Sesaat setelah Cassie memberitahu Sonya muda mengenai bagaimana Sonya di masanya mengorbankan diri dalam sebuah misi, komputer mendeteksi serangan Netherrealm di Wu Shi Academy. Melihat ini, Liu Kang yakin bahwa Netherrealm hendak pergi menuju sebuah goa bernama Dragon Grotto yang berlokasi di bawah Wu Shi Academy, tempat sumber mata air Jinsei berada. Meski begitu, mereka tidak khawatir sama sekali, karena sesuai ucapan Kung Lao, jalan menuju Dragon Grotto telah dilindungi sihir dan dipenuhi dengan berbagai jebakan mematikan yang sangat mustahil untuk dilalui oleh siapapun. Tapi dengan cepat kekhawatiran mereka muncul setelah Cassie menceritakan semua

hal yang terjadi, tentang Liu Kang dan Kung Lao yang berakhir menjadi Revenant. Sebagai dua orang yang mengenali Wu Shi Academy dengan baik, Liu Kang dan Kung Lao diutus untuk mengurusi masalah ini. Melalui jebakan mematikan dengan cara masing – masing, mereka diserang oleh Scorpion… Scorpion yang muncul ini adalah Scorpion dari masa lalu yang masih terbutakan oleh kemarahan, sebelum ia menjadi master Hanzo Hasashi. Berdasarkan ucapannya pada Liu Kang dan Kung Lao, terungkap bahwa Scorpion juga sudah direkruit oleh Kronika yang berjanji akan menghidupkan kembali seluruh klan dan keluarganya. Nah Mortal Kombat 11 terkadang akan memberikan kita opsi untuk

memilih pejuang mana yang akan kita gunakan. Kami akan mengikuti pilihan sesuai dengan gameplay yang ditunjukkan, karena pilihan – pilihan kecil ini tidak mempengaruhi cerita sama sekali. Liu Kang maju menghadap Scorpion, sedangkan Kung Lao berusaha menghentikan jebakan di ruangan itu. Sial, begitu Liu Kang berhasil mengalahkan Scorpion, gas beracun mulai memenuhi seisi ruangan, membuat Scorpion yang menyadarinya segera melarikan diri. Liu Kang dan Kung Lao terjebak di dalam jeruji besi, kehabisan napas secara perlahan. Namun tidak lama kemudian, semua jebakan itu berhenti, dan Revenant Jade datang menemui mereka bersama Scorpion, mengatakan bahwa rencana Kronika membutuhkan Liu Kang dan Kung

Lao hidup – hidup. Tentu Kronika membutuhkan mereka berdua dalam keadaan hidup, karena bila mereka mati, maka Revenant Liu Kang dan Kung Lao yang telah menjadi anak buahnya akan menghilang secara otomatis. Revenant Jade juga berusaha menghasut Liu Kang dan Kung Lao untuk bergabung bersama mereka dengan berbohong, mengatakan bahwa di masa depan Raiden akan membunuh mereka berdua, membuat mereka berakhir menjadi Revenant. Tidak percaya dengan kebohongan Revenant Jade, Kung Lao maju melawan Scorpion, sedangkan Liu Kang melawan Revenant Jade. Berhasil menumbangkan Revenant Jade, Liu Kang membantu Kung Lao dalam mengalahkan Scorpion… Di sisi lain, pertemuan Raiden dengan Elder God

tidak membuahkan hasil apapun. Para Elder God mengatakan bahwa tindakan Kronika telah melemahkan kekuatan mereka, dan salah satu Elder Goddess bernama Cetrion menyarankan Raiden untuk mencari tempat Kronika menyimpan Hourglass, karena hanya kekuatan Hourglasslah yang memungkinkan mereka untuk mengembalikan keadaan timeline ke sedia kala… Kembali ke sudut pandang Liu Kang dan Kung Lao, mencapai Dragon Grotto, mereka melihat sesosok makhluk immortal yang sedang mengumpulkan Jinsei. Belum sempat mendekati makhluk itu, Revenant Liu Kang dan Kung Lao datang menemui mereka, lagi – lagi berusaha menghasut Liu Kang dan Kung Lao untuk menghianati Raiden. Yakin Raiden tidak akan melakukan tindakan kejam seperti

kata para Revenant, Liu Kang dan Kung Lao mengalahkan versi revenant mereka masing – masing, sebelum kemudian keduanya berhadapan dengan si makhluk mortal yang terungkap sebagai Geras, makhluk ciptaan Kronika yang memiliki kemampuan untuk memanipulasi waktu dalam skala kecil. Muak mendengar ocehan Geras, Kung Lao langsung memenggal kepalanya, hanya untuk mendapati bahwa Geras tidak bisa dibunuh sama sekali. Dalam hitungan detik, kepala Geras tersambung kembali Usaha Liu Kang dalam menumbangkan Geras juga berakhir sia – sia, Geras menghentikan pergerakan mereka berdua dan pergi memberikan beberapa botol Jinsei pada Kronika… Jinsei akan sangat berguna untuk membentuk kembali Hourglass, dan saat kembali

ke tempatnya, Kronika menanyakan progres dari tiap anak buahnya. Shao Kahn diminta untuk mengambil alih kedudukan sebagai Kaisar Outworld, dengan begitu Kronika akan mendapat dukungan penuh dari alam tersebut, sedangkan Sektor telah memprogram dan memperkuat semua cyber Lin Kuei sesuai keinginan Kronika. Kenapa Sektor bisa ada lagi padahal sudah dibunuh oleh Sub-Zero? Sektor disini adalah Sektor yang ditarik dari masa lalu Kemunculan Sektor dan Cyber Lin Kueinya telah mengancam kedudukan Sub-Zero sebagai Grandmaster Lin Kuei Assassin, dimana berdasarkan informasi yang diterima Cassie Cage, sebagian besar anak buah Sub-Zero telah ditangkap dan diubah menjadi Cyborg. Untuk itu, kini Sub-Zero sedang dalam

perjalanan menuju pabrik Cyber Lin Kuei bersama Master Hanzo Hasashi, berencana untuk memusnahkan Cyber Lin Kuei dengan mematikan sistem pabriknya… Memasuki pabrik cyborg, mereka melihat Cyrax dan Frost yang sedang bertugas untuk mengubah manusia menjadi cyborg. Alasan Frost memihak pada Sektor adalah karena ia tidak terima melihat Sub-Zero berteman dengan Hanzo Hasashi, dan juga, Kronika berjanji akan mengembalikan kehormatan Lin Kuei Assassin di era barunya. Merasa ini adalah waktu yang tepat, Sub-Zero dan Hanzo Hasashi segera menumbangkan mereka berdua, namun saat Sub-Zero sibuk memprogram ulang sistem Cyrax, Noob Saibot tiba – tiba saja datang menghentikan mereka. Kehilangan Quan Chi, kini

Noob Saibot bekerja di bawah Kronika yang menjanjikannya sebuah clan baru… Sub-Zero mengalahkan sang kakak, dan di saat yang bersamaan, Cyrax akhirnya mendapatkan kesadarannya kembali. Marah melihat tubuhnya berubah menjadi Cyborg, iapun membantu Sub-Zero dan Hanzo dalam menghancurkan pabrik Cyborg, yaitu dengan cara mematikan sistem komunikasi seisi pabrik. Sektor yang datang untuk menghentikan mereka berhasil ditaklukkan oleh Hanzo, memberikan Cyrax cukup waktu untuk mematikan sistem pabrik dan mencabut semua kabel, seketika menonaktifkan semua pasukan Cyborg termasuk dirinya… Kehancuran pabrik Cyborg sangat merugikan Kronika, karena dalam sekejap waktu, ia kehilangan dukungan dari Cyber Lin Kuei. Untuk itu, ia hendak memperkuat pertahanannya,

yaitu dengan merekruit beberapa anggota baru. Salah satunya adalah Kano muda yang diminta untuk memperbaiki sistem Sektor dan menciptakan ribuan Sektor lainnya. Saat Kano muda meragukan penawaran ini, Kano tua datang menemuinya, meyakinkan dirinya sendiri untuk menerima penawaran Kronika, karena ia telah dijanjikan sebuah era dimana clan mereka akan sangat berkuasa. Berhasil merekruit Kano, Kronika juga menemui Jackson Briggs tua yang sudah pensiun. Jackson Briggs menghabiskan masa pensiunnya hanya seorang diri tanpa ditemani oleh siapapun. Istrinya sudah meninggal, sedangkan putrinya, yaitu Jacqui Briggs sibuk bertugas di militer. Kronika memanfaatkan situasi ini untuk menjadikan Jackson Briggs sebagai anak buahnya, dimana bila

Jackson Briggs bersedia untuk melayaninya, maka di era baru, ia akan membuat kehidupan Jackson Briggs jauh lebih berwarna, kehidupan dimana Jacqui Briggs tidak bergabung dengan pasukan khusus Amerika. Melihat semua keinginannya selama ini dapat terwujud, Jackson Briggs menerima penawaran Kronika… Ancaman Sektor sudah berakhir dengan dihancurkannya pabrik Cyborg, dan kini giliran Shao Kahn yang hendak mengambil alih kedudukan Kaisar Outworld dari Kotal Kahn. Sadar akan ancaman di alamnya, Kotal Kahn hendak memperkuat pasukannya dengan membangun hubungan kerjasama dengan ras Shokan pimpinan Sheeva. Ia mengutus Kitana untuk melakukan ini, sedangkan ia sendiri akan mencari Shao Kahn bersama Jade. Kotal Kahn memang

sudah sempat berteman dengan Sheeva, namun hubungan pertemanan itu hanya terbentuk karena saat itu mereka memiliki musuh yang sama, yaitu Havik. Begitu Havik mati, Sheeva kembali membenci Kotal Kahn karena telah menghancurkan kehidupan Goro dengan melepas keempat tangannya. Dalam usaha pencarian Shao Kahn, mereka sempat diserang oleh Revenant Jade dan D’Vorah. Berhasil mengalahkan mereka berdua, Jade memaksa D’Vorah untuk memberitahukan tempat persembunyian Shao Kahn. Nah berdasarkan informasi yang diberikan D’Vorah, merekapun tiba di sebuah desa di tengah gurun yang dijaga ketat oleh pasukan Tarkatan pimpinan Baraka. Jade bersama beberapa prajurit Kotal Kahn menyelinap masuk ke dalam desa itu untuk mencari

Shao Kahn, tempat mereka melihat kehidupan normal para penduduk Tarkatan. Tidak semua Tarkatan jahat seperti Baraka dan pasukannya, ada juga yang hanya menjalani keseharian mereka. Sayang, keberadaan Jade diketahui oleh pasukan Baraka, membuat Kotal Kahn yang menyadarinya langsung mengutus seluruh pasukannya untuk menyerang desa tersebut, seketika memicu sebuah kekacauan. Semua Tarkatan, tidak peduli mereka adalah pasukan Baraka atau Tarkatan biasa yang tidak bersalah, dipaksa tunduk di hadapan Kotal Kahn, dan atas perintah sang Kaisar, mereka akan dieksekusi mati saat itu juga. Jade terkejut melihat keputusan Kotal Kahn yang dinilai terlalu kejam, dan setelah mengetahui bahwa Kotal Kahn tidak akan mendengarnya,

Jadepun terpaksa harus melawan Kaisarnya sendiri. Sial, bersamaan dengan tumbangnya Kotal Kahn, Shao Kahn akhirnya datang ke tempat itu, dan menyadari apa yang terjadi, iapun segera menahan Kotal Kahn dan Jade. Raiden lagi – lagi menemui Elder God untuk meminta saran, namun kali ini ia mendapati seisi area dalam keadaan hancur berantakan tanpa adanya kehadiran Elder God sama sekali. Semua Elder God sudah mati sebagai dampak dari manipulasi waktu yang dilakukan oleh Kronika, kecuali satu yang masih hidup, yaitu Cetrion. Cetrion menyalahkan Raiden sebagai penyebab kekacauan yang terjadi di seluruh alam semesta, dan disini ia mengungkap sebuah hal besar, bahwa

Cetrion rupanya adalah anak Kronika Sang Penjaga Waktu. Bukan hanya itu, ia juga memiliki saudara sesama Elder God bernama Shinnok. Ingat, Kronika sangat ingin mempertahankan keseimbangan dunia, antara cahaya dan kegelapan harus benar – benar seimbang. Nah pada era baru yang hendak ia ciptakan, Kronika berencana untuk membuat kedua anaknya, yaitu Cetrion dan Shinnok, saling berbenturan satu sama lain sebagai lambang Cahaya dan Kegelapan, menciptakan dunia dimana peperangan antara yang baik dan yang jahat terus terjadi tanpa henti. Dunia seperti itulah yang ia anggap sebagai dunia seimbang, dunia yang sempurna. Shinnok adalah Elder God kehancuran dan kematian, menjadikannya sebagai kandidat

terbaik untuk melambangkan Kegelapan, sebaliknya Cetrion adalah Elder Goddess Cahaya dan Kehidupan. Sama halnya dengan apa yang dilakukan oleh Shinnok di masa lampau, Cetrion telah menghianati sesama Elder God demi memenuhi keinginan ibunya. Mendengar hal mengejutkan ini, Raiden menegaskan bahwa ia bersama para pejuang Earthrealm akan menghentikan Kronika. Masalah baru muncul di markas militer. Saat Jacqui mengajari Jax cara menggunakan tangan bionik, Johnny sibuk memberikan pelajaran pada dirinya sendiri, dan Sonya Blade muda marah pada Cassie setelah melihat laporan kematiannya, Erron Black tiba – tiba menerobos masuk bersama duo Kano, Sektor, dan pasukan Cyber Lin Kuei yang sudah diperkuat. Mereka

semua masing – masing mengambil bagian dalam pertarungan ini, dan meski Erron Black dan beberapa pasukan Cyber Lin Kuei berhasil dikalahkan, Sonya muda berakhir ditahan oleh Sektor. Mengetahui hal ini, Johnny langsung mengendalikan sebuah tank, dilawan oleh Sektor dengan pesawat tempurnya. Bagaimanapun juga, pada akhirnya baik tank maupun pesawat tempur berakhir meledak, menghadapkan Johnny dengan Sektor. Johnny Cage memenangkan pertarungan melawan Sektor dan bahkan menghantam burung kesayangan Kano muda… Sial, saat perhatian Johnny Cage tertuju pada Kano muda, kakinya ditembak oleh Kano tua yang terlihat sedang menahan Johnny muda. Tertangkapnya Sonya dan Johnny muda memberikan keuntungan pada pihak musuh, sehingga

mau tidak mau Cassie Cage harus membiarkan mereka pergi. Tapi ia juga menyempatkan diri untuk menembak alat pelacak ke bagian belakang pesawat musuh. Kano mengaktifkan sistem self-destruct yang ia tanam di dalam tubuh cyborg Sektor untuk meledakkan markas militer sesuai permintaan Kronika, dan sesaat sebelum ledakan besar itu terjadi, Raiden datang tepat waktu untuk membawa Cassie, Johnny, Jax, dan Jacqui pergi darisana… Raiden membawa mereka berempat ke markas clan Shirai Ryu bernama Fire Garden untuk mendiskusikan langkah mereka selanjutnya, dan setelah mengumpulkan semua pejuang Earthrealm, termasuk Liu Kang, Kung Lao, dan Sub-Zero, ia memberitahukan semua hal yang ia ketahui, mengenai

kematian para Elder God dan motif utama Kronika dalam menghapus timeline dan menciptakan era baru yang seimbang bersama kedua anaknya, Cetrion dan Shinnok. Dalam percakapannya dengan Cetrion, Cetrion juga sempat menyebut bahwa Kotal Kahn sudah ditangkap oleh Shao Kahn, sehingga atas perintah Raiden, Liu Kang dan Kung Lao pergi ke Outworld untuk membebaskan Kotal Kahn Mereka berdua menemui Kitana yang sedang berupaya membujuk Sheeva untuk berpihak pada Kotal Kahn. Begitu Liu Kang menyampaikan kabar mengenai ditangkapnya Kotal Kahn, Sheeva langsung menolak kesepakatan Kitana, ia hanya ingin mendukung pihak yang lebih menguntungkan, dalam kasus ini berarti Shao Kahn. Mendengar ini, Kitanapun

berjanji akan mencapai kesepakatan perdamaian dengan pasukan Tarkatan pimpinan Baraka. Bila ia berteman dengan pasukan Tarkatan, maka sudah jelas kedudukan Kotal Kahn akan jauh lebih unggul dibandingkan Shao Kahn, secara tidak langsung Sheeva juga akan bergabung dengan mereka. Mencapai desa Tarkatan, Kitana, Liu Kang, dan Kung Lao melihat Kotal Kahn yang sedang dibawa pergi menuju koloseum untuk dieksekusi mati. Bila mereka menimbulkan kegaduhan, pasukan Tarkatan akan langsung membunuh Kotal Kahn. Untuk itu, mereka memainkan sandiwara sesuai rencana Kitana. Liu Kang dan Kung Lao menyamar menjadi penjaga Tarkatan yang sedang menahan Kitana, berjalan melalui para Tarkatan sampai masuk ke dalam sebuah

tenda tempat Skarlet sedang menikmati darah Jade. Melihat gerak gerik mencurigakan para penjaga, Skarlet sadar akan apa yang terjadi dan memerintahkan para tarkatan untuk membunuh mereka semua, memaksa Liu Kang, Kitana, dan Kung Lao untuk melawan balik. Kitana berhasil menghentikan Skarlet yang berusaha melarikan diri, sedangkan Liu Kang dan Kung Lao melawan para Tarkatan dan membebaskan Jade. Di saat itu juga, Baraka datang bersama sekian banyak pasukan Tarkatan, dan karena Kitana berhasil mengalahkannya dalam sebuah duel, iapun memberikan Kitana kesempatan untuk berbicara. Kitana berusaha meyakinkan Baraka untuk memihak Kotal Kahn, mengatakan bila Baraka membantunya dalam mengalahkan Shao Kahn, nantinya ras

Tarkatan akan menjadi pejuang kepercayaan Kotal Kahn. Kitana bahkan berjanji akan membantu Baraka bila Kotal Kahn tidak mau berteman dengan ras Tarkatan. Baraka yang merasa dihargai, mengingat selama ini rasnya hanya dipandang sebagai babu oleh Shao Kahn, memutuskan untuk membantu Kitana… Melihat Kitana berhasil mencapai kesepakatan perdamaian dengan Baraka, Sheeva pemimpin ras Shokan ikut bergabung dengannya. Kotal Kahn sudah berada di koloseum, dan tidak lama lagi kepalanya akan dihancurkan oleh Shao Kahn. Beruntung baginya, Kitana, Liu Kang, Kung Lao, Jade, Sheeva, dan Baraka beserta seluruh pasukan Tarkatan datang menyerbu area koloseum. Dengan jumlah pasukan yang jauh lebih unggul, mereka dapat

mengalahkan Shao Kahn dan pasukannya dengan cukup mudah. Meski begitu, di tengah pertarungan, Kotal Kahn terluka cukup parah saat ia melawan Shao Kahn… Usaha Shao Kahn dalam membunuh Kotal Kahn dihentikan oleh Kitana yang segera mengungguli pertarungan, membuat Shao Kahn jatuh tak berdaya dan terluka di bagian wajahnya… Tertaklukkannya Shao Kahn mengakhiri pertempuran di koloseum, mengembalikan kepemimpinan Outworld ke tangan Kotal Kahn. Sadar Baraka dan Sheeva turut membantu misi penyelamatan ini, Kotal Kahn berterima kasih pada mereka, mengatakan bahwa ia tidak akan melupakan jasa mereka. Saat Baraka meminta imbalan berupa pembagian kekuasaan di Outworld, Kotal Kahn menurunkan kedudukannya sebagai sang

Kaisar pada Kitana, merubah Kitana menjadi Kitana Kahn. Di bawah kepemimpinan Kitana Kahn, seluruh pejuang Outworld akan berjuang bersama, tidak ada yang memiliki kedudukan lebih tinggi atau lebih rendah… Masalah di Outworld sudah berhasil diatasi, mereka selangkah lebih maju untuk melemahkan Kronika, tapi seperti perkataan Raiden di Fire Garden, keberadaan markas Kronika masih menjadi misteri. Tidak bisa menemukan markas Kronika dimana – mana, Raiden percaya bahwa markas tersebut berada di luar alam semesta, sangat mustahil untuk ditemukan oleh makhluk mortal maupun Dewa Mendengar penjelasan Raiden, Hanzo Hasashi dan Sub-Zero teringat akan Kharon, makhluk yang berkeliaran di luar alam semesta untuk

mencari dan memindahkan jiwa – jiwa terkutuk ke dalam Netherrealm. Mereka berdua sempat bertemu dengannya saat masih menjadi Revenant. Mendengar soal Kharon, Raidenpun mengutus Sub-Zero dan Hanzo Hasashi untuk pergi mencarinya. Kemudian, demi memperkuat pertahanan melawan Kronika, ia mengutus Liu Kang dan Kung Lao untuk mengumpulkan para Shaolin. Selain itu, Raiden juga menduga bahwa Kronika tidak sekuat yang mereka kira, terbukti dari bagaimana sebelumnya Kronika terlihat mencuri Jinsei dari Dragon Grotto. Dengan kata lain, sama halnya dengan mereka, Kronika masih membangun kekuatannya. Selain Dragon Grotto, tempat lain yang menyimpan kekuatan besar adalah Shang Tsung’s Island, dimana di dalam tempat itu,

mereka bisa menemukan sumur penuh jiwa yang disebut sebagai Well of Souls. Bisa jadi, setelah mencuri Jinsei, Kronika berencana untuk menyerap kekuatan Well of Souls. Maka dari itu, Jax dan Jacqui diutus ke Shang Tsung’s Island untuk memastikan tempat itu aman dari Kronika. Cassie Cage sendiri memutuskan untuk pergi menyelamatkan Sonya dan Johnny muda yang ditangkap oleh duo Kano. Kehilangan kesadaran selama beberapa saat, Sonya muda terbangun di dalam club pertarungan, tempat duo Kano menghadapkannya dengan Kabal. Kabal terlihat begitu membenci Sonya, dan hal ini disebabkan oleh kebohongan yang keluar dari mulut Kano tua, dimana ia memberitahu Kabal bahwa di

masa depan, Sonya akan membakar Kabal hidup – hidup, merubahnya menjadi manusia mengerikan yang menggantungkan hidupnya pada respirator. Padahal seperti yang kita ketahui, sosok yang membakar Kabal sebenarnya adalah Kintaro. Hendak memperbaiki masa depannya, Kabal muda yang tidak tahu apa – apa langsung maju melawan Sonya, namun ia berakhir kalah. Setelah melawan Kabal, duo Kano mendatangkan Johnny muda yang sudah babak belur, dan sesuai permintaan Johnny, mereka sengaja mengulur waktu sembari mencari jalan keluar dengan menunjukkan apa yang para penonton inginkan, yaitu aksi Sonya menghajar Johnny. Beruntung, tidak lama kemudian Cassie datang menyerbu bersama beberapa prajuritnya, memberikan Sonya muda kesempatan

untuk menaklukkan Erron Black dan kabur bersama Johnny dan Cassie. Kano tua berusaha menghentikan usaha pelarian mereka dengan menembakkan minigun, dan tembakan itu berhasil melukai Cassie. Sadar mereka tidak akan bisa kabur, Sonya muda memutuskan untuk melawan balik, ia menyerang Kano tua dari atas, namun kemudian diserang oleh Kano muda… Kondisi ini tidak memberikan Sonya pilihan lain selain melawan dua Kano sekaligus, dimana ia sengaja memfokuskan serangannya pada Kano muda setelah mengetahui bahwa Kano tua akan merasakan rasa sakit yang dirasakan oleh versi mudanya. Sial, Kano tua lagi – lagi berbuat licik dengan menahan Johnny, mengingatkan bila ia membunuh Johnny,

maka Cassie akan otomatis menghilang. Kano tua tidak sadar bahwa ia baru saja melakukan kesalahan besar. Sonya yang mendengar peringatan Kano tua segera menembak mata kiri Kano muda, secara otomatis melobangi mata kiri Kano tua… Seolah tidak diberi napas, hanya sesaat setelah Johnny mengajak Sonya untuk menikmati makan malam bersama, Geras datang membunuh prajurit Cassie dengan cara yang sangat brutal. Sonya maju menghadap Geras, dan saat Geras lengah, Cassie menabraknya menggunakan forklift, sebelum kemudian melempar granat ke arahnya… Sonya meminta maaf karena sebelumnya ia menyalahkan Cassie atas kematian dirinya di masa depan, dan melihat pecahan tubuh Geras yang mulai menyatu

kembali, merekapun bergegas kembali ke Fire Garden… Kekalahan Shao Kahn dan kematian duo Kano di tangan para pejuang Earthrealm membuat Revenant Liu Kang semakin khawatir, tapi tidak untuk Kronika yang masih memiliki rencana lain. Selama ini, Kronika menyimpan sebuah mahkota di dalam Well of Souls yang berlokasi di Shang Tsung’s Island, dan sepanjang waktu ia membiarkannya disana, mahkotanya itu terus menyerap jiwa – jiwa terkutuk yang terjebak di dalam Well of Souls. Siapapun yang mengenakannya akan mendapat kekuatan luar biasa yang berasal dari jiwa – jiwa di dalam mahkota. Kronika membutuhkan mahkota tersebut untuk menghapus timeline dan menciptakan era baru,

tapi ia hanya akan menggunakannya bila rencananya sudah benar – benar matang. Nah agar mahkotanya tidak dicuri oleh siapapun, ia mengutus beberapa anak buahnya untuk menjaga tempat itu, sehingga saat Jax dan Jacqui mencapai Shang Tsung’s Island, mereka harus berhadapan dengan Kabal tua dan Revenant Jade yang sedang berjaga. Berhasil mengalahkan mereka berdua, Jax dan Jacqui menelusuri Goro’s Lair dan akhirnya menemukan mahkota Kronika melayang di atas Well of Souls. Noob Saibot yang diutus untuk menjaga mahkota kalah melawan Jax, dan saat Jacqui hendak mengambil mahkota Kronika, ia dihentikan oleh ayahnya, Jackson Briggs… Untuk memudahkan saja, Jackson Briggs muda akan

kami sebut sebagai Jax, sedangkan yang tua Jackson Briggs. Jacqui tidak percaya melihat ayahnya berada di pihak Kronika, dan untuk menyelesaikan masalah ini, Jax maju memenangkan duel melawan Jackson Briggs. Sembari membawa mahkota Kronika, Jacqui menopang tubuh sang ayah keluar dari Goro’s Lair bersama Jax, tempat Cetrion kemudian datang membujuk mereka untuk membantu Kronika dalam menciptakan era yang seimbang, dimulai dari menyerahkan mahkota Kronika. Bukannya menyerahkan mahkota, Jacqui malah mengenakannya, tidak mendengarkan peringatan Cetrion yang mengatakan bahwa Jacqui tidak akan kuat menanggung kemampuan mahkota Kronika. Benar saja, meski Jacqui berhasil melemahkan Cetrion berkat kemampuan luar biasa yang ia terima dari

mahkota tersebut, ia tidak bisa berlama – lama mengenakannya, bahkan melepasnya saja membutuhkan usaha lebih Di titik ini, sadar Jacqui dan Jax tidak akan bisa dibujuk, Cetrionpun terpaksa menghancurkan tanah untuk menjatuhkan Jacqui. Bila Jax menyerahkan mahkota Kronika padanya, maka ia akan mengampuni nyawa Jacqui. Jax tidak ingin kehilangan Jacqui, dan setelah ia mendengar Jackson Briggs yang terus meyakinkannya untuk memikirkan kesalamatan anak mereka, Jaxpun menyerahkan Mahkota Kronika pada Cetrion. Sesuai janji, Cetrion mengembalikan tanah yang ia hancurkan… Kronika mengenakan mahkotanya, dan tidak lama lagi era baru akan segera dimulai… Kabar mengenai Kronika yang telah mendapatkan mahkotanya membuat Raiden semakin

cemas. Dengan kekuatan sebesar itu, rasanya gabungan seluruh pasukan Earthrealm dan Outworldpun tidak akan cukup untuk mengalahkannya. Mendengar ini, Cassie menyarankan Raiden untuk mempertimbangkan penggunaan Amulet of Shinnok, karena ia sendiri melihat bagaimana Dark Raiden dapat menahan seluruh pasukan Undead Netherrealm hanya seorang diri tanpa mengeluarkan kekuatan penuh. Pengakuan Cassie membuka opsi baru bagi mereka, tapi tetap saja, Raiden tidak ingin terpengaruh oleh kekuatan jahat Shinnok. Ia memutuskan untuk menunggu kabar dari Sub-Zero dan Hanzo mengenai Kharon Setelah menempuh perjalanan panjang, Sub-Zero dan Hanzo menyaksikan Cetrion yang sedang mengarahkan pasukan Kronika menuju markas. Kenyataan bahwa Kharon tidak ada disana untuk

membantu proses pemindahan menandakan bahwa Kharon tidak berpihak pada Kronika. Begitu menemukan tempat tinggal Kharon, Hanzo meminta Sub-Zero untuk mengabari Earthrealm bahwa mereka sudah menemukan Kharon. Dengan begitu, nanti saat Hanzo kembali ke Earthrealm, semuanya sudah siap untuk menyerbu markas Kronika. Melihat Kharon yang sedang disiksa oleh D’Vorah karena menolak untuk membantu Kronika, Hanzo Hasashi segera menyelamatkannya… Namun di luar dugaan, hanya sesaat setelah ia mengalahkan D’Vorah, Scorpion datang menyerangnya, memulai duel antara mereka berdua… Berhasil melemahkan Scorpion, Hanzo Hasashi berusaha untuk membebaskan Scorpion dari belenggu kebencian yang ada di dalam dirinya… D’Vorah memanfaatkan kesempatan ini untuk meracuni Hanzo Hasashi,

sebelum akhirnya ia dipaksa kabur oleh Scorpion yang sudah sadar akan kesalahannya. Sayang, semuanya sudah terlambat, sadar racun di tubuhnya sudah menyebar, Hanzo Hasashi menyampaikan pesan terakhirnya pada Scorpion, meminta Scorpion untuk mencapai kesepakatan dengan Kharon dan membantu Earthrealm dalam melawan Kronika… Kembali ke Fire Garden, Sub-Zero yang telah mengumpulkan seluruh pejuang Earthrealm dan Outworld sedang menunggu kedatangan Hanzo Hasashi bersama Liu Kang, tempat Scorpion kemudian menampakkan diri di hadapan mereka. Kehadiran Scorpion disana dengan cepat menimbulkan kesalahpahaman. Tanpa mendengar penjelasan Scorpion, Sub-Zero meminta Liu Kang untuk memanggil Raiden, sedangkan ia akan melawan Scorpion. Tersudut, Scorpion mau tidak mau harus

mengalahkan Sub-Zero dan lebih buruknya lagi, ia juga harus berhadapan dengan Raiden yang tidak percaya pada satupun ucapannya. Melihat Scorpion yang berulang kali mendesak mereka untuk bergegas menuju Netherrealm karena Kharon sudah menunggu disana, Liu Kang meminta Raiden untuk paling tidak mendengarkan penjelasan Scorpion. Namun secara mengejutkan, saran Liu Kang malah membuat Raiden menjadi semakin marah. Ia menyakiti Scorpion menggunakan Amulet of Shinnok dan memaksanya untuk mengaku sebagai anak buah Kronika, membuat Liu Kang sadar bahwa Raiden sudah mulai terpengaruh oleh kekuatan jahat Shinnok. Bahkan, Raiden juga menggunakan Amulet itu pada Liu Kang, mengatakan bahwa Amulet of Shinnok adalah satu

– satunya cara bagi mereka untuk menyelamatkan Earthrealm dari Kronika… Raiden melampiaskan seluruh kemarahannya pada Liu Kang, namun saat ia mendengar Liu Kang yang tidak lagi peduli bila Raiden mati, ia seketika sadar bahwa kejadian serupa sudah pernah terjadi sebelumnya. Raiden mendapat penglihatan dari berbagai macam timeline yang menunjukkan pertarungannya dengan Liu Kang, dan salah satunya adalah kejadian yang terjadi di MK 9… Seketika mendapat semua penglihatan itu, Raiden langsung melepas Amulet of Shinnok dan mengobati luka Scorpion. Kini ia tahu apa yang terjadi. Ini bukanlah kali pertamanya Kronika berusaha untuk mereset timeline, melainkan sudah berkali – kali bahkan sampai

tidak terhitung jumlahnya. Dan pada tiap timeline, ia sengaja membuat Raiden bertengkar dengan Liu Kang. Meski begitu, sejauh ini Kronika masih belum berhasil menciptakan era barunya, tiap kali gagal mereset timeline, ia akan mempelajari apa yang salah demi menyempurnakan rencananya. Seluruh kejadian dari MK9 sampai MK11 hanyalah satu dari sekian banyak kemungkinan timeline lain yang terjadi sebagai akibat dari percobaan Kronika dalam mereset timeline. Di tengah diskusi ini, Kronika menghentikan pergerakan waktu untuk berbicara empat mata dengan Raiden, mengungkap bahwa alasannya membuat Raiden dan Liu Kang bertengkar adalah karena ia sadar bahwa gabungan kekuatan Liu Kang dan Raiden akan sangat

mengancam keberadaannya. Raiden menegaskan bahwa kali ini akan berbeda, mengingat ia sudah berhasil menghentikan pertengkarannya dengan Liu Kang. Mendengar pernyataan Raiden, Kronika hanya bisa tertawa kecil, karena kenyataannya, pada beberapa timeline sebelumnya, Raiden sudah pernah menghentikan pertengkarannya dengan Liu Kang dan mengucapkan kata – kata yang sama persis seperti yang dikatakannya barusan. Kronika sudah mencoba sangat banyak skenario berbeda, dan tidak ada satupun skenario yang menunjukkan kemenangan Raiden atas Kronika. Bagaimanapun juga, Kronika kemudian memindahkan Liu Kang ke markasnya, membiarkan Raiden meneruskan perjuangan tanpa Liu Kang… Begitu Kronika meninggalkan Fire Garden, Raiden langsung memimpin pasukan gabungan Earthrealm Outworld menuju Netherrealm

untuk bertemu dengan Kharon, tempat Kharon mengantarkan mereka ke markas Kronika. Untuk mengalahkan Kronika, mereka harus menyelamatkan Liu Kang. Perjalanan menuju Pulau Kronika tidaklah mudah, dimana saat mendekati area berkabut, mereka harus berhadapan dengan sebuah kapal perang yang dipimpin oleh Frost, Geras, Jackson Briggs dan sejumlah pasukan Cyber Lin Kuei. Pertempuran di atas laut terjadi, menghadapkan Raiden dengan Jackson Briggs yang tampak ragu melawan pejuang Earthrealm. Setelah mengalahkan Jackson Briggs, Raiden memberitahu bahwa Kronika adalah ibu Shinnok, sosok yang telah memperbudak Jackson Briggs sebagai Revenant. Sadar akan kesalahannya selama ini, Jackson Briggspun berpaling dari Kronika dengan menghabisi tiap Cyber Lin

Kuei yang ia temui Tidak lama setelah itu, Geras datang menemui Raiden, menyombongkan status imortal yang membuatnya tidak bisa dibunuh sama sekali. Benar saja, sekuat apapun Raiden berusaha menyerangnya, ia tampak baik – baik saja, sehingga setelah memperhatikan sekitar, Raiden membuat Geras terikat oleh rantai jangkar sebelum kemudian menjatuhkan jangkar, membiarkan tubuh Geras tenggelam di dalam Sea of Blood, lautan darah yang tidak memiliki dasar, Geras akan jatuh selamanya… Setelah Geras, datanglah Frost, satu – satunya musuh yang tersisa. Raiden mengalahkan Frost dan merusak jaringan di kepala Frost yang terhubung dengan anak buahnya, seketika menonaktifkan seluruh pasukan Cyber Lin Kuei

Di sisi lain, Revenant Liu Kang menyerap jiwa dan esensi Liu Kang untuk dirinya sendiri, meningkatkan kekuatannya secara signifikan Dengan kekuatan sebesar itu, Revenant Liu Kang berencana untuk membunuh Raiden Kapal Kharon sudah hampir tiba di Pulau Kronika, dan di saat inilah, Revenant Liu Kang menampakkan diri di hadapan Raiden… Terkejut mengetahui tindakan Revenant Liu Kang yang menyerap jiwa versi mudanya sendiri, Raiden segera menaklukkannya, namun alih – alih membunuh Revenant Liu Kang, Raiden menggunakan kekuatannya untuk menggabungkan dirinya dengan sang Revenant. Jiwa Liu Kang muda ada di dalam tubuh Revenant Liu Kang, sehingga proses penyatuan ini juga berdampak pada

Liu Kang yang berada di markas Kronika. Penggabungan Raiden dan Liu Kang melahirkan entitas dewa baru bernama Fire God Liu Kang… Sebagai hasil dari terserapnya Revenant Liu Kang, Fire God Liu Kang kini mengetahui lokasi pasti markas Kronika beserta seluruh rencananya. Ia yakin kali ini mereka akan menang melawan Kronika Bergabungnya Raiden dengan Liu Kang belum pernah terjadi pada timeline manapun, membuat Kronika yang melihatnya seketika menjadi khawatir, ia takut kalau kalau perubahan ini akan berakhir pada kekalahannya. Di saat yang bersamaan, begitu kapal Kharon tiba di Pulau Kronika yang dipenuhi oleh segerombolan pasukan Undead Netherrealm, Sub-Zero, Scorpion, Jax, Jacqui,

Cassie, Kung Lao dan para Shaolin, dan Kitana Kahn beserta seluruh pejuang Outworld pimpinannya segera melakukan penyerbuan besar. Fire God Liu Kang muncul dari langit dan menghempaskan dirinya seperti meteor, menyebabkan sebuah ledakan dahsyat… Fire God Liu Kang menerobos seluruh pasukan Undead Netherrealm bersama Kitana dan Kung Lao, sebelum akhirnya mereka berhasil membobol markas Kronika Sial, Kronika sudah menyiapkan rencana lain. Ia menggunakan Hourglass untuk memutar balik waktu, seketika membuat Kitana, Kung Lao, dan seluruh pejuang Earthrealm maupun Outworld kembali ke posisi awal mereka, begitu pula dengan pasukan Undead Netherrealm. Namun, kekuatannya itu tidak mempan pada Fire God Liu Kang

yang telah dilindungi oleh esensi Dewa Raiden, sehingga tanpa membuang banyak waktu, Kronika langsung memerintahkan para Revenant untuk menghabisi Fire God Liu Kang Revenant Kitana, Kung Lao, dan Jade menyerang secara bersamaan, dan meski awalnya mereka tampak mengungguli pertarungan, pada akhirnya Fire God Liu Kang mengumpulkan seluruh kekuatannya dan berhasil membalikkan situasi… Bukan hanya ketiga revenant itu, ia juga berhasil menumbangkan Cetrion yang masih keras kepala membantu ibunya, padahal jauh di dalam dirinya, sebagai Elder Goddess Kehidupan dan Cahaya, ia tahu bahwa tindakan Kronika tidak mencerminkan Cahaya. Atas permintaan Kronika, Cetrion membiarkan esensinya diserap oleh sang ibu, memberikan Kronika sebuah

kekuatan luar biasa yang memungkinkannya untuk memulai proses penghapusan timeline. Kronika mengembalikan mereka ke zaman purba, tempat ia berencana untuk memusnahkan Fire God Liu Kang. Pertarungan terakhir melawan Kronika memiliki 3 variasi. Bila Fire God Liu Kang kalah dalam ronde pertama, maka Kronika akan memiliki cukup waktu untuk lagi – lagi memundurkan era sampai pada zaman prasejarah, sebelum segala sesuatu ada. Nah disini, bila Fire God Liu Kang kalah untuk kedua kalinya, Kronika akan langsung memenggal kepalanya dan menciptakan era baru… Sedangkan bila Fire God Liu Kang menang melawan Kronika di zaman prasejarah, ia akan membakar Kronika secara terus menerus

sampai menjadi kaca, sebelum kemudian memecahkannya… Merasa Liu Kang adalah pejuang yang layak untuk menjadi Dewa, Raiden membiarkan esensi dewanya di dalam tubuh Liu Kang, sedangkan ia memisahkan diri. Raiden yang kini hanyalah makhluk mortal biasa mempercayakan posisi pelindung Earthrealm pada Liu Kang, dan ia juga memberikan Liu Kang kuasa penuh untuk mereset timeline menggunakan Hourglass dan menciptakan era baru sesuai kehendaknya. Liu Kang tidak bisa melakukan tugas besar ini hanya seorang diri, sehingga ia meminta Raiden untuk turut membantunya… Dan variasi terakhir akan terjadi bila Fire God Liu Kang memenangkan dua ronde melawan Kronika secara berturut – turut, tidak

memberikan Kronika cukup waktu untuk mengembalikan era mereka ke zaman prasejarah. Kisah akan berjalan sama persis seperti variasi dua dengan latar belakang di zaman purba. Namun bedanya, saat Raiden memberikan Liu Kang kuasa penuh untuk mereset timeline menggunakan Hourglass dan menciptakan era baru sesuai kehendaknya, ia memilih Kitana untuk menjadi orang yang akan membantunya dalam tugas ini. Karena mereka masih belum memasuki zaman prasejarah, Liu Kang dapat menemukan Kitana. Barulah setelah menemukan Kitana, ia membawa kekasihnya itu ke zaman Prasejarah untuk menciptakan era baru sesuai keinginan mereka… Kisah game Mortal Kombat 11 berakhir disini, akan dilanjutkan melalui sebuah ekspansi berjudul

“Aftermath”. Dari ketiga variasi tersebut, ending yang canon adalah variasi kedua, variasi dimana Liu Kang dan Raiden membentuk era baru bersama – sama… Sebagai Penjaga Waktu yang baru, Liu Kang mulai membentuk eranya sendiri menggunakan Hourglass bersama Raiden, namun aksinya ini dihentikan oleh Shang Tsung, Fujin, dan Nightwolf yang tiba – tiba datang entah darimana. Shang Tsung meminta Liu Kang untuk berhenti menggunakan Hourglass, karena tanpa mengenakan mahkota Kronika, mereka tidak akan bisa membentuk era baru. Bila dipaksa, Hourglass akan pecah, seketika melenyapkan seluruh alam semesta. Raiden tidak mempercayai ucapan Shang Tsung, paling tidak sebelum Fujin adiknya memberitahu bahwa perkataan

Shang Tsung memang benar. Saat ditanya bagaimana mereka bertiga mengetahui semua hal yang terjadi, Fujin dan Shang Tsung menjelaskan bahwa sama halnya dengan Shao Kahn, Kano, dan beberapa pejuang lain yang ditarik dari masa lalu, mereka bertiga juga sempat mendapat penawaran untuk membantu Kronika dengan imbalan berupa kehidupan layak di era barunya. Namun karena menolak penawaran Kronika, mereka bertiga berakhir dibuang ke ruang Kehampaan, tempat mereka hanya bisa menyaksikan apa yang terjadi tanpa bisa melakukan apapun. Nah setelah Kronika mati di tangan Liu Kang, mereka akhirnya bisa keluar dari Kehampaan. Kini yang menjadi masalah utama adalah Mahkota Kronika. Mahkota itu

sudah hancur saat Liu Kang memecahkan tubuh Kronika, sehingga satu – satunya cara adalah dengan memundurkan waktu dan membunuh Kronika dengan cara yang berbeda, memastikan agar mahkotanya tidak ikut hancur. Shang Tsung tidak merekomendasikan rencana ini, karena mereka tidak bisa menjamin kemenangan Fire God Liu Kang atas Kronika untuk terjadi kedua kalinya. Shang Tsung menyarankan Liu Kang untuk mengirimnya ke masa lalu sebelum Kronika mendapatkan mahkota. Disana, ia akan mencuri mahkota yang diletakkan di atas Well of Souls dan memberikannya pada Raiden. Kemudian, mereka mengalahkan Kronika bersama – sama dan membentuk era baru dengan aman Tidak bisa memikirkan ide lain,

Liu Kang sempat mendiskusikan sesuatu dengan Fujin, sebelum akhirnya menyetujui rencana Shang Tsung. Ia mengirim Shang Tsung ke masa lalu bersama Fujin dan Nightwolf sebagai pengawasnya… Mereka bertiga muncul di tengah – tengah kekacauan koloseum Outworld, lebih tepatnya saat Shao Kahn hendak mengeksekusi mati Kotal Kahn namun diserang oleh Kitana dan pasukannya. Sadar mereka tidak memiliki banyak waktu, mengingat tidak lama lagi Kronika akan mengutus Cetrion untuk mengambil mahkotanya, mereka bertiga segera mencari jalan keluar. Mencapai area luar koloseum, Shang Tsung mengatakan, bila mereka langsung pergi ke Shang Tsung’s Island untuk mengambil mahkota, mereka akan bertemu dengan Cetrion, musuh yang

terlalu kuat untuk mereka hadapi. Maka dari itu, Shang Tsung memberikan saran untuk mencari Revenant Sindel. Kalau saja mereka berhasil mengembalikan kesadaran Revenant Sindel, maka Cetrion bukan lagi menjadi masalah, mengingat Sindel pernah membunuh sekian banyak pejuang Earthrealm sekaligus Sebagai langkah awal, Shang Tsung membawa Fujin dan Nightwolf ke Earthrealm untuk mengambil Jinsei dari Dragon Grotto, namun karena keberadaan mereka sempat diketahui oleh beberapa pejuang Outworld yang berada di pihak Kronika, Kronika mengutus Geras, Frost, dan beberapa Cyber Lin Kuei untuk menghentikan Shang Tsung, Fujin, dan Nightwolf. Nightwolf mengalahkan Frost, dan melihat Geras yang sangat sulit untuk ditaklukkan, bahkan setelah

dikeroyok sekalipun, merekapun menggabungkan kekuatan untuk mengusir Geras ke alam lain. Nightwolf memotong tangannya, Shang Tsung membuka portal menuju Chaosrealm, dan Fujin mendorong Geras sampai masuk ke dalam portal tersebut… Berhasil mendapatkan Jinsei, ketiganya bergegas menuju Netherrealm untuk mencari Revenant Sindel, tempat mereka bertemu dengan Revenant Liu Kang dan berakhir ditangkap… Terbangun di dalam Bone Temple yang dijaga oleh Revenant Nightwolf, mereka disambut oleh Revenant Sindel yang hendak membalas dendam kematiannya pada Nightwolf. Nightwolf melepaskan rantai pengikat dan membebaskan Fujin dan Shang Tsung, sebelum kemudian ia berhasil menaklukkan Revenant Sindel. Di sisi lain, Revenant Nightwolf mengungguli pertarungan melawan Shang Tsung,

membuat Shang Tsung berakhir terluka parah dan bahkan hampir mati… Melihat ini, Nightwolf segera menghentikan aksi revenantnya sendiri. Di luar dugaan, saat Revenant Nightwolf sudah tidak berdaya, Shang Tsung langsung menyerap seluruh jiwa dan esensinya, membuat Nightwolf menjadi sangat marah tapi tidak bisa melakukan apa – apa karena mereka masih membutuhkan bantuan Shang Tsung… Kesadaran Revenant Sindel bisa dikembalikan dengan memasukkannya ke dalam Soul Chamber yang berlokasi di Outworld, dan untuk itu, mereka pergi menemui Sheeva di Outworld untuk meminta bimbingan menuju Soul Chamber. Sheeva menolak membantu, paling tidak sebelum ia melihat Revenant Sindel yang terbaring di dalam peti. Sedari

dulu, Sheeva telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk melindungi Sindel, sehingga saat ia mendengar kabar kematian Sindel, ia sangat kecewa pada dirinya sendiri. Nah kini, mengetahui bahwa Sindel bisa dibangkitkan kembali menggunakan Soul Chamber, Sheevapun bersedia untuk membantu Dalam perjalanan menuju Soul Chamber, mereka sempat dihalang oleh Erron Black, Baraka, dan Jade yang tidak senang dengan kehadiran Shang Tsung, tidak memberikan Sheeva pilihan lain selain menaklukkan mereka bertiga. Kotal yang sedang memulihkan luka di tubuhnya menggunakan Soul Chamber menyadari kekacauan yang terjadi, dan saat ia terbangun, Sheeva langsung menahannya, memberikan Fujin dan Shang Tsung kesempatan untuk memasukkan Revenant Sindel ke dalam

Soul Chamber. Berhasil menumbangkan Kotal, Sheeva juga harus berhadapan dengan Kitana Kahn, dan setelah melalui proses pemulihan yang cukup lama, Sindel akhirnya kembali ke wujud aslinya, Ratu Edenian yang merupakan ibu Kitana Kahn… Saat Kitana Kahn mempertanyakan alasan Sindel mengakhiri hidupnya sendiri puluhan tahun yang lalu, Sindel menjelaskan bahwa ia tidak pernah melakukan itu, Quan Chi lah yang membunuh Sindel dan menyebarkan kabar palsu tentang kematiannya. Dengan kata lain, ucapan Quan Chi pada Shao Kahn di Mortal Kombat 9 mengenai Sindel yang mengakhiri hidupnya sendiri dan menciptakan pelindung Earthrealm hanyalah sebuah kebohongan. Alasan Quan Chi membunuh Sindel adalah karena ia

menganggap Sindel sebagai ancaman bagi Shinnok dan Netherrealm, dan Quan Chi jugalah yang membuat pelindung Earthrealm agar seluruh rencananya berjalan dengan lancar, rencana untuk menjebak Shao Kahn melakukan penggabungan alam tanpa melalui turnamen, seperti yang diceritakan di Mortal Kombat 9. Selebih itu, Sindel membenarkan perihal dirinya yang dipaksa menikah dengan Shao Kahn setelah King Jerrod mati di tangan Shao Kahn Kini, mendapatkan kesadarannya kembali, Sindel bersedia untuk membantu Shang Tsung, Fujin, dan Nightwolf dalam mengambil mahkota Kronika di Shang Tsung’s Island. Di dalam pulau tersebut, mereka harus berhadapan dengan Kabal, Revenant Jade, Noob Saibot, dan Jackson Briggs, tempat Fujin berhasil

meyakinkan Jackson Briggs untuk berpaling dari Kronika. Rencana mereka berjalan dengan baik, Sindel berhasil menumbangkan Cetrion dan mahkota Kronika jatuh ke tangan pejuang Earthrealm Sindel yang sudah menyelesaikan tugasnya kembali ke Outworld untuk menemui putrinya, Kitana Kahn, sedangkan Fujin dan Shang Tsung pergi ke Fire Garden untuk menyerahkan mahkota Kronika pada Raiden. Meski sempat mengalami masalah menghadapi Raiden yang terpengaruh oleh kekuatan jahat Shinnok, pada akhirnya Fujin berhasil menyadarkannya dan menceritakan semua hal yang terjadi. Di tengah diskusi, Kronika menghentikan waktu untuk berbicara dengan Raiden, Fujin, dan Shang Tsung. Ia memperingati Raiden dan Fujin akan kelicikan Shang Tsung, karena kenyataannya,

orang yang mendesain mahkotanya adalah Shang Tsung sendiri. Artinya, Shang Tsung benar – benar memahami kekuatan yang ada di dalam mahkota tersebut, dan bisa jadi kini ia sedang memanfaatkan para pejuang Earthrealm untuk kepentingannya sendiri. Muak melihat Kronika yang selalu berusaha memecah belah mereka, Raiden menyambarnya dengan petir, diikuti dengan Fujin yang mengenakan mahkota dan menciptakan tornado di sekitar Kronika. Bersamaan dengan itu, Shang Tsung membuka portal menuju Chaosrealm tepat di bawah Kronika, memaksa sang Titan untuk melarikan diri… Mahkota jatuh dari kepala Fujin dan diambil oleh Shang Tsung, namun kemudian Shang Tsung mengembalikannya pada Raiden. Dengan mahkota Kronika di

sisi mereka, Raiden segera memimpin seluruh pasukannya untuk menyerbu markas Kronika Tidak ada yang tahu bahwa Shang Tsung telah merencanakan hal besar secara diam – diam. Saat tidak ada yang memperhatikannya, ia menghubungi Sindel dan memintanya untuk bertemu di Pulau Kronika. Dengan kata lain, setelah mendapatkan kesadarannya kembali, Sindel berpura – pura membantu pejuang Earthrealm, padahal ia berada di pihak Shang Tsung. Sindel bahkan mengungkapkan perasaan kecewanya melihat Kitana yang bekerjasama dengan Raiden, namun saat Kitana masuk ke dalam ruangannya, ia langsung pura – pura menjadi ibu yang baik… Sindel memulai aksinya dengan membebaskan Shao Kahn dari penjaranya, mengatakan bahwa

tidak lama lagi mereka akan menggulingkan kekuasaan Kitana Kahn dan merebut tahta sebagai penguasa Outworld. Saat aksinya ini diketahui oleh Sheeva, Sindel langsung menaklukkan penjaga setianya itu dan memfitnah Kitana sebagai Edenian yang menghabisi para penjaga dan Sheeva. Mendengar ini, pasukan ras Shokanpun memihak Sindel dan Shao Kahn. Luka di sekujur tubuh Shao Kahn pulih berkat Soul Chamber, dan setelah menyiksa dan menghancurkan kepala Geras yang mengganggu mereka, Shao Kahn dan Sindel berencana untuk menghabisi Raiden dan seluruh pasukannya selagi mereka berada di posisi yang menguntungkan. Kronika senang melihat perpecahan yang akan terjadi, dan untuk itu, ia memutuskan untuk menonton

saja, membiarkan mereka saling membunuh Berhasil menangkap Cassie dan Johnny, Sindel dan Shao Kahn merebut kapal mereka untuk mengejar salah satu kapal Kharon yang sedang berlayar menuju Pulau Kronika. Kitana yang melihat aksi mereka seketika kecewa dengan sang ibu, memulai pertempuran besar di atas laut yang berakhir pada kemenangan Sindel dan Shao Kahn. Kung Lao dilempar ke lautan, Kotal dihajar habis – habisan, dan Jade kalah telak melawan Sindel. Kitana menduga bahwa Sindel sedang berada di bawah pengaruh sihir Shao Kahn, tapi dugaannya itu dengan cepat terbantahkan oleh kenyataan mengejutkan yang keluar dari mulut sang ibu. Sedari awal, Sindel memang

sudah jahat, ia tidak suka dengan pemikiran King Jerrod yang menganggap dirinya memiliki kedudukan yang sama dengan para penduduk Edenian. King Jerrod tidak pernah memanfaatkan kedudukannya sebagai Raja untuk melakukan perubahan nyata di Edenia, misalnya dengan menaklukkan alam lain. Sampai suatu hari, saat Outworld memenangkan 10 turnamen Mortal Kombat secara berturut – turut dan mulai menginvasi Edenia, Sindel jatuh hati pada Shao Kahn, melihat sosok pemimpin yang benar – benar gagah. Untuk itu, iapun membunuh King Jerrod dan menjadi istri Shao Kahn atas kemauannya sendiri. Inilah kenyataan yang telah ia sembunyikan selama ini untuk menarik simpati para Eedenian, sekaligus merupakan

perubahan backstory yang terjadi di alternate timeline Setelah mengungkap semua ini, Sindel segera melawan Kitana, sedangkan Shao Kahn melawan Liu Kang. Hasil akhir pertarungan lagi – lagi dimenangkan oleh Shao Kahn dan Sindel. Mereka menunjukkan Liu Kang dan Kitana yang sudah terluka parah di hadapan para pejuang Outworld, menuduh Kitana sebagai penghianat Outworld. Untuk itu, siapapun yang berani mendukung Kitana akan langsung dihukum mati. Dengan ancaman seperti ini, Shao Kahn dan Sindel berhasil mendapat dukungan penuh dari para pejuang Outworld Sadar mereka sudah tidak memiliki harapan untuk hidup, Liu Kang berusaha meraih tangan Kitana, namun tangan kanannya diinjak sampai hancur

oleh Shao Kahn. Sindel hendak mengurung Kitana untuk membuat Kitana sengsara melihat kejatuhan para pejuangnya, sedangkan Shao Kahn hendak menyiksa Liu Kang. Di sisi lain, sebagai bagian dari rencananya, Shang Tsung membantu Raiden dan Fujin dalam memimpin seluruh pasukan Earthrealm yang sudah tiba di Pulau Kronika. Mahkota Kronika memungkinkan Fujin untuk menghancurkan sebuah gerbang raksasa, tapi sebagai efek samping penggunaan mahkota, tubuh Fujin seketika melemah. Raiden maju memimpin penyerangan, tempat ia kemudian berhadapan dengan Revenant Liu Kang yang tiba – tiba saja tersungkur jatuh di hadapannya, kaki Revenant Liu Kang mengalami luka parah, dan hal ini disebabkan oleh penyiksaan Shao

Kahn terhadap Liu Kang muda. Shao Kahn telah menghancurkan kedua kaki Liu Kang. Tidak lama setelah itu, Shao Kahn dan Sindel akhirnya tiba di Pulau Kronika, dan setelah menjatuhkan kepala Kotal, mereka segera memimpin penyerangan terhadap pasukan Earthrealm. Saat Fujin hendak mengenakan mahkota Kronika untuk melawan Shao Kahn dan Sindel, Raiden meyakinkan Fujin untuk menyerahkan mahkota itu padanya, Raiden tidak mau Fujin menanggung beban mahkota seorang diri. Namun secara mengejutkan, hanya sesaat setelah Fujin menyerahkan mahkota itu, Raiden asli datang kesana, mengungkap bahwa Raiden yang meminta mahkota Kronika adalah Shang Tsung yang sedang menyamar… Dengan cepat, Shang Tsung langsung mengenakan

mahkota Kronika, mengembalikan jiwa mudanya dan membuatnya menjadi penyihir yang tidak tertandingi. Kekuatan luar biasa mahkota memungkinkannya untuk menaklukkan Nightwolf, Fujin, dan Raiden sekaligus. Tidak lupa, ia juga menyerap jiwa Raiden dan Fujin Menyadari kekuatan tak tertandingi Shang Tsung, Kronika menyerap esensi Cetrion, sebelum akhirnya ia harus berhadapan langsung dengan sang penyihir yang datang ke markasnya bersama Shao Kahn dan Sindel. Semua revenant Kronika berhasil ditumbangkan, dan melihat bagaimana Shao Kahn dan Sindel hendak membunuh Kronika, Shang Tsung segera menyerang dan menyerap jiwa mereka berdua. Ia kemudian memberi penawaran pada Kronika untuk menjadi pelayan setianya di era baru yang hendak

ia ciptakan, namun karena Kronika menolak, Shang Tsungpun menghabisi Kronika dan menyerap jiwanya sampai lenyap… Secara mengejutkan, saat Shang Tsung mulai melakukan manipulasi waktu, Fire God Liu Kang datang menemuinya. Disinilah terungkap, sejak pertama kali Shang Tsung keluar dari Kehampaan dan menyarankan Liu Kang untuk membawanya ke masa lalu agar mereka dapat mengambil mahkota Kronika, Liu Kang sudah mengetahui rencana licik Shang Tsung. Sesuatu yang ia bisikkan pada Fujin adalah mengenai rencana gilanya dalam membiarkan Shang Tsung memenangkan pertarungan. Dengan mengorbankan nyawa teman – temannya, Liu Kang bersumpah akan mengalahkan Shang Tsung dan membentuk era baru dimana ia akan memberikan

kehidupan yang layak pada para pejuang Earthrealm… Sampai di titik ini, kita akan dihadapkan pada 2 pilihan, bermain sebagai Fire God Liu Kang atau Shang Tsung. Karakter yang kita pilih akan memenangkan pertarungan Berhasil mengalahkan Fire God Liu Kang, Shang Tsung segera menyerap habis jiwanya… Dengan seluruh gabungan kekuatan yang ia serap dari para pejuang kuat, termasuk Raiden, Fujin, Shao Kahn, Sindel, Kronika, dan Fire God Liu Kang, kini Shang Tsung benar – benar tidak terkalahkan. Di dalam era baru yang diciptakannya ia menjadi penguasa seluruh alam dan memperbudak semua pejuang tidak peduli mereka dari alam mana Rencana Fire God

Liu Kang berjalan dengan lancar. Berhasil menumbangkan Shang Tsung, ia menyerap kekuatan Hourglass dan menggunakannya untuk membunuh sang penyihir… Tubuh Shang Tsung hancur secara perlahan, memberikan Liu Kang kesempatan untuk mengambil mahkota Kronika dan membentuk era barunya, era Fire God Liu Kang… Di dalam kuil White Lotus Society tempat para biksu Shaolin sedang berlatih, Liu Kang menemui The Great Kung Lao dan menjadikannya sebagai pejuang terpilih, mengatakan bahwa The Great Kung Lao memiliki sifat rendah hati, tidak seperti Kung Lao yang ia kenal… Ending canon dari ekspansi Aftermath adalah ending Fire God Liu Kang. Era baru sudah dimulai, dan kisah

Mortal Kombat akan dilanjutkan melalui timeline ketiga yang dimulai dari Mortal Kombat 1. Terima kasih semuanya yang sudah menonton video kali ini. Stay Romp

%d bloggers like this: